Rabu, 04 September 2013

Esensi PKM Bukan untuk PIMNAS

Esensi PKM Bukan (Sekedar Formalitas) untuk PIMNAS

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah sebuah program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendibud) yang berawal pada 1997. Saat itu program ini bernama Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan di Perguruan Tinggi (PBKPT). Program ini dilatarbelakangi oleh adanya kesenjangan antara teori yang diperoleh mahasiswa dengan realita kebutuhan masyarakat dan munculnya tuntutan masyarakat atas mutu lulusan perguruan tinggi yang mandiri dan siap mengantisipasi arah pengembangan bangsa. Sehingganya dengan program ini diharapkan dapat memacu mahasiswa untuk melahirkan ide dan inovasi karya yang optimal dan tepat sasaran untuk masyarakat.

Dalam perkembangannya, PBKPT terus mengalami perubahan hingga akhirnya menjadi saat ini dengan nama PKM. Ada dua jenis PKM, yaitu PKM-Kegiatan dan PKM-Karya Tulis. PKM-Kegiatan terbagi lagi menjadi lima jenis, yaitu PKM Kewirausahaan, PKM Pengabdian Masyarakat, PKM Penelitian, PKM Penerapan Teknologi, dan PKM Karsacipta. Kemudian juga PKM-Karya Tulis terbagi ke dalam dua jenis, yaitu PKM Gagasan Tertulis dan PKM Artikel Ilmiah.

Melalui program PKM, Dikti mendorong mahasiswa untuk berkarya. Dikti memberikan bantuan pendanaan bagi setiap usulan proposal yang dinilai layak. Kemudian dalam proses berjalannya, keberlangsungan program yang didanai tersebut dievaluasi oleh Dikti sebagai fungsi mekanisme kontrol. Lalu program yang telah berjalan optimal kemudian diberikan apresiasi untuk tampil di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). Di Pimnas, sejumlah karya-karya mahasiswa yang inovatif dipertunjukkan untuk saling memberikan inspirasi bagi semua khalayak. Selanjutnya di akhir acara Pimnas, diberikan predikat juara sebagai apresiasi terhadap karya yang terbaik dari sejumlah yang dipertunjukkan tersebut. Dengan apresiasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan semangat berkarya bagi para mahasiswa yang menyaksikan.

Usai kegiatan Pimnas, Dikti mengharapkan program tersebut dapat terus berjalan secara mandiri dan tentu memberi kebermanfaatan yang berkelanjutan bagi masyarakat. Begitulah esensi sesungguhnya bagaimana memaknai proses PKM dan Pimnas. Namun kenyataan hari ini, terlihat sangat berbeda. PKM lebih dimaknai sebagai ajang kompetisi, dan Pimnas sebagai medan pertarungan gengsi antarkampus atau perguruan tinggi di Indonesia.

Salah Tujuan

Kompetisi, dalam sudut pandang sosiologi dipahami sebagai sebuah persaingan antarindividu atau kelompok untuk menjadi yang terbaik. Dalam pemahaman lainnya, kompetisi dipahami sebagai sebuah bentuk pusaran. Sang "pemenang" adalah pusat orbitnya, sementara "peserta lainnya" akan berputar mengelilinginya. Tidak ada istilah "kalah-menang" di sini, karena kewajiban sang "pemenang" adalah membagi ilmunya, membagi pengalamannya, menebar energi positifnya, kepada siapa saja yang mengorbit di sekelilingnya. Sedangkan kewajiban "peserta lainnya" adalah membuka diri untuk menyerap energi, menyerap ilmu, menyerap pengalaman dari sang pusat orbit, sang "pemenang". Inilah sebuah bentuk sinergi.

Namun pemahaman di atas kurang populer berkembang. Sehingga dewasa ini kata kompetisi lebih populer sebagai sebuah drama yang selalu melahirkan "Pemenang" sekaligus mencetak sekumpulan "Orang Kalah". Sebagai konsekuensinya, "Pemenang" akan ditafsirkan sebagai sosok yang menjulang di puncak kejayaan, yang akan dipandang dengan wajah menengadah oleh kaum "terkalahkan". Dalam drama kompetisi tersebut juga tidak jarang terjadi tumpang-tindih yang relatif kejam.

Dalam konteks PKM, program ini tidak seharusnya dimaknai sebagai kompetisi menurut pemahaman populer di atas, karena tujuannya jelas berbeda. PKM bertujuan menghasilkan karya yang memberi kebermanfaatan bagi masyarakat. Masyarakat adalah sasaran utamanya, bukan Pimnas. Namun fakta yang terjadi hari ini adalah Pimnas sebagai tujuan dari PKM. Masyarakat kemudian hanya menjadi alat untuk menuju Pimnas. Terjadi disorientasi yang menyebabkan akhirnya PKM dimaknai sebagai sebuah kompetisi menurut pemahaman populer di atas.

"Salah tujuan" yang terjadi kemudian melahirkan turunan-turunan berupa tindakan atau cara-cara yang memprihatinkan. Salah satu di antaranya adalah lahirnya gerakan-gerakan emosional salah kaprah yang membabi-buta dalam pemenangan PKM-nya untuk dapat lolos ke Pimnas. Berbagai cara pun lalu dihalalkan. Hal ini sangat membunuh integritas yang seharusnya dimiliki oleh seorang intelektual. Kemudian juga hal ini menyebabkan peniadaan hakikat dan esensi PKM yang sesungguhnya mengedepankan nilai kebermanfaatan. Nilai yang dikedepankan justru berubah menjadi pragmatisme nafsu kemenangan.

Setelah berhasil meloloskan PKM ke Pimnas. Disorientasi pun terus berlanjut. Pimnas kemudian hadir dalam sebagai medan pertarungan gengsi antarkampus. Kemenangan di Pimnas pun akhirnya menjadi segalanya. Hasil akhir berupa total nilai dan urutan peringkat, menjadi sebuah refleksi kampus terbaik. Sang pemenang pun merasa jumawa dan si kalah berusaha menyembunyikan muka malunya. Pertarungan berakhir dan peserta pun kembali ke kampus masing-masing menyiapkan strategi baru untuk merebut kemenangan di tahun berikutnya.

Begitulah setiap tahun Pimnas berlangsung dan dimaknai oleh sebagian besar kita. Masyarakat yang hanya dijadikan alat tersebut akhirnya berakhir ketika Pimnas. Setelah Pimnas, tidak banyak yang kembali ke masyarakat dan berusaha melanjutkan programnya secara mandiri. Jelas sudah, telah terjadi disorientasi dalam pemaknaan PKM dan Pimnas.

Pimnas pada hakikatnya hanyalah ajang apresiasi yang seharusnya dipahami cuma sebatas efek samping dari karya yang telah menuai kebermanfaatan bagi masyarakat. Bukanlah ajang mencari kemenangan semu. Kemenangan sesungguhnya adalah program yang diinisiasi tersebut dapat terus berkelanjutan memberi kebermanfaatan.

Balik Arah

"Balik Arah", mungkin kata inilah yang paling tegas dan tepat untuk menghimbau seluruh kalangan sivitas akademika yang terlibat dalam PKM dan Pimnas untuk kembali pada hakikat sesungguhnya PKM dan Pimnas. Mahasiswa sebagai pelaku, dosen sebagai pembimbing, dan perguruan tinggi sebagai sistem pendorong, harus sinergis bertekad untuk memaknai PKM sebagai alat untuk berkarya dan masyarakat sebagai tujuan utamanya. Kemudian Pimnas hanyalah ajang apresiasi untuk saling menebar inspirasi.

Dikti juga diharapkan bisa memberikan evaluasi terhadap sistem yang telah dibuat selama ini. Keberlanjutan PKM usai Pimnas untuk menjadi sebuah program kebermanfaatan yang berkelanjutan perlu menjadi perhatian selanjutnya dan Sehingga bermanfaat untuk masyarakat Indonesia. 

Tetap SEMANGAAT BBM!!!
Bagi Mahasiswa Indonesia ...
By Ibnu Budiman
Mahasiswa Universitas Indonesia (UI)

Sumber : KampusOkezone.com

Rabu, 31 Juli 2013

Prestasi Mohamad Kholil (MK) Tahun 2013

Prestasi Mahasiswa Agroekoteknologi dalam I-STEP RAMP IPB 2013


Sebuah karya tulis yang berjudul “Pengembangan Agroindustri Diversifikasi Olahan Jagung Madura (instant tortilla Chips flour, instant tortilla bread flour, tortilla chip, tortilla bread dan dried tortilla noodle)
di Sumenep Madura
” berhasil menghantarkan tim I-STEP asal Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura (UTM) untuk mewakili UTM dalam kegiatan Pelatihan Intensive-Student Technopreneurship Program 2013 (i-STEP) Recognition and Mentoring Program- Institut Pertanian Bogor (RAMP-IPB) yang berlangsung di Bogor, 24 Juni - 6 Juli 2013.
Tim i-STEP UTM 2013 diwakili oleh Mohamad Kholil mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi dan Hendri Puji Faris Lismana mahasiswa Program Studi Agribisnis. Tahun 2013, Pelatihan i-STEP ini diikuti oleh 50 peserta terpilih dari 17 Institusi Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia. Pelatihan ini dilaksanakan selama 2 pekan dengan tujuan diadakan i-STEP RAMP IPB dimaksudkan untuk memfasilitasi pengembangan invensi dan inovasi yang berorientasi kepada hasil (impact oriented) di Indonesia. Invensi dan inovasi yang dihasilkan diharapkan dapat diakses oleh rakyat miskin dan dapat memberikan manfaat bagi mereka untuk meningkatkan kualitas hidup mereka untuk itu kami mengusung slogan "Teknologi Untuk Kerakyatan". (Red. MK SEMANGAT BBM)


  
“ECO HOUSE UTM” on Indonesia Paper Competition SSC FMIPA UNNES 2013


Pundi-pundi prestasi sivitas akademika kampus Universitas TrunojoYo Madura (UTM). Kali ini, pemasoknya ialah trio mahasiswa Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian UTM yaitu Mohamad Kholil dan Mohammad Syafi’i. Kedua mahasiswa angkatan 2009 tersebut sukses menjadi Finalis 10 besar kompetisi nasional di Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Kompetisi yang dimaksud adalah Indonesia Paper Competition Student Scientivic Center (SSC) FMIPA Universitas Negeri Semarang pada 14-16 Juni 2013. Kompetisi ini diikuti oleh kurang lebih 50 tim dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia dan terpilih 15 Finalis untuk presentasi di Universitas Negeri Semarang, salah satunya tim “ECO HOUSE UTM”.
Menurut Mohamad Kholil salah satu bagian tim “ECO HOUSE UTM” mejelaskan bahwa karya tim “ECO HOUSE UTM ini berjudul Eco House: Mitigasi Global Warming Berbasis Local Wisdom Dalam Budaya Tanean Lanjheng Madura. Dengan tujuan karya ini sebagai Upaya untuk mengenalkan dan melestarikan budaya dan kearifan lokal Madura sebagai konsep rumah masa depan (eco house) dan Mengkaji karakteristik penggunaan ruang dalam budaya tanean lanjheng sebagai alternatif upaya mitigasi global warmin. (Red. MK SEMANGAT BBM).





Selasa, 23 Juli 2013

RIWAYAT HIDUP MOHAMAD KHOLIL

RIWAYAT HIDUP MOHAMAD KHOLIL


Mohamad Kholil (MK) dilahirkan di Lamongan pada tanggal 11 April 1991. MK adalah anak ketiga dari empat bersaudara dari keluarga Bapak Bukhori (Almarhum) dan Ibu Marfu’ah. Penulis mengawali jenjang pendidikannya di MI Ma’arif NU Pucuk Lamongan pada tahun 1997-2003, dilanjutkan ke jenjang menengah pertama di MTs Ma’arif NU Pucuk Lamongan pada tahun 2003-2006, serta MA Raudlatul Muta’allimin Babat Lamongan pada tahun 2006-2009. Pada tahun 2009 penulis diterima di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) dan terdaftar di Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Trunojoyo Madura.
Selama menduduki bangku perkuliahan MK aktif dalam kegiatan akademik dan non akademik. Dalam kegiatan akademik, penulis pernah menjadi asisten praktikum  Biologi dasar dan Kimia Anorganik pada tahun 2010 dan Praktikum Dasar Ilmu Tanah, Botani, Agroklimatologi, Dasar Perlindungan Tanaman, dan Ekologi Tanaman pada tahun 2011. Rancangan Percobaan, Fisiologi Tumbuhan, Produksi Tanaman Pangan dan Pengantar Teknologi Produksi Tanamanpada tahun 2012. Dalam kegiatan non akademik, penulis pernah menjadi Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Pertanian UTM tahun 2011, DPO HIMAGROTEK FP UTM 2012, Menteri Pendidikan BEM UTM 2012, DPO Forum Komunikasi dan Kerjasama Himpunan Mahasiswa Agronomi Indonesia (FKK-HIMAGRI) 2012-2014 dan Anggota Ikatan Lembaga Penelitian dan Penalaran Mahasiwa Indonesia (ILP2MI) 2013. Penulis juga aktif di beberapa kepanitiaan seperti Seminar Nasional Lingkungan Hidup  HIMAGROTEK tahun 2010, Orientasi Mahasiswa Baru UTM 2011,  dan Suksesi DPM dan BEM FP 2011. Selain itu penulis pernah menjadi juara 1 Mahasiswa Berprestasi tingkat Jurusan Agroekoteknologi dan juara 2 Mahasiswa Berprestasi tingkat Fakultas Pertanian UTM pada tahun 2011. Serta pernah dinobatkan sebagai mahasiswa Terbaik Agroekoteknologi tahun 2011 dan 2012. Pernah mendapatkan Hibah PKM DIKTI UKIR PECAH 2012. Finalis Indonesia Paper Competition (IPC) FMIPA Universitas Negeri Semarang 2013 dan Finalis Intensive Student Technopreneur Program (I-STEP) RAMP IPB 2013.


Kamis, 20 Juni 2013

Kuliah Berprestasi-Bisnis Jalan

“Kuliah Berprestasi-Bisnis Jalan”
By Mohamad Kholil (MK)
Mahasiswa Berprestasi UTM 2012 - CEO UKIR PECAH Corp

Siapa bilang menekuni usaha sambil belajar di bangku kuliah itu merepotkan? Masih banyak yang berpikiran bahwa merintis sebuah usaha di bangku perkuliahan hanya akan mengganggu konsentrasi Kuliah. Sahabat MK yang Ceria, pola pikir seperti ini kurang tepat. Jadi tidak ada salahnya jika kita dari sekarang memulai memperbaiki mindset para mahasiswa akan pentingnya “Kuliah Berprestasi dan Bisnis Jalan”.
Mahasiswa lebih bangga bila menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS) maupun tenaga kerja profesional di perusahaan-perusahaan besar, dibandingkan memilih terjun di dunia usaha dan menjadi seorang entrepreneur muda. Paradigma ini tentunya cukup memprihatinkan. Tidaklah heran bila sampai hari ini angka pengangguran sarjana di Indonesia jumlahnya terus bertambah.
Sahabat MK yang ceria, karena dari itu untuk membangkitkan motivasi bisnis bagi para mahasiswa. MK ingin berbagi informasi dan pengalaman yang pernah MK jalani dalam memulai bisnis sambil kuliah yang bisa dicoba dan semoga bermanfaat bagi para pemula yang masih berstatus sebagai mahasiswa.
1.      Menjadikan Mental Entrepreneur (Pengusaha)
Langkah awal yang penting untuk dijalankan bagi para mahasiswa yaitu menjadikan mental entrepreneur dalam diri. Meskipun masih berstatus sebagai mahasiswa, namun jangan pernah minder atau takut untuk terjun di dunia usaha. Sebab, pada dasarnya semua bidang bisa Anda pelajari dari nol, termasuk ketika belajar berwirausaha sejak duduk di bangku perkuliahan. Mulailah dengan memperkaya ilmu dan skill Anda melalui buku, majalah bisnis, mengikuti mata kuliah kewirausahaan yang ada di kampus Anda, mengikuti club maupun forum kewirausahaan di tempat kuliah Anda, mengikuti berbagai macam seminar maupun pelatihan bisnis yang ada di Indonesia, serta memperluas networking dengan bergaul di lingkungan para pengusaha muda. Hal itulah yang sudah MK lakukan dari mulai status Mahasiswa baru sampai sekarang, allhamdulillah amazing dan benefit tentunya.
2.      Tentukan Peluang Bisnis yang Sesuai dengan Modal
Sahabat MK yang Ceria, ketika mental Anda sudah mulai terbangun, langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah memilih jenis usaha yang sesuai dengan modal Anda. Tentunya Modal “tidak hanya” berupa “materi saja”, namun juga meliputi modal skill, modal passion (hobi), waktu luang, dan lain sebagainya. Contohnya saja seperti menjadi reseller produk, menjadi penulis artikel, membuat beragam  jenis aksesoris (seperti kerajinan flanel, kain perca, manik-manik, kerajinan sulam, dll), bisnis pulsa berjalan, menyediakan jasa penerjemah, jasa les privat, jasa servis komputer maupun handphone, jasa rental komputer, jasa pembuatan website, serta masih banyak lagi peluang bisnis mahasiswa lainnya yang dapat membuat kita sukses dalam mendapatkan penghasilan dari usaha bisnis yang kita tekuni dan penghasilan kita bisa bertambah dan kita tidak hanya mengandalkan pemberian dari orang tua saja.
3.      Membagi Waktu Anda Sebaik-Baiknya
Sahabat MK yang Ceria, tentunya sebagian besar waktu seorang mahasiswa akan tersita di bangku perkuliahan dan sibuk dengan mengerjakan tugas-tugas kuliah yang setiap harinya menumpuk di meja belajar Anda. Meski demikian tidak menutup kemungkinan dapat merintis usaha kecil-kecilan di sela-sela jadwal kuliah Anda setiap hari. Yang terpenting adalah bijak dalam membagi waktu. Pisahkan waktu belajar dengan waktu luang untuk merintis usaha. contoh ketika hari-hari kerja, gunakan waktu pagi hingga sore untuk fokus mengurus segala hal yang berhubungan dengan kuliah. Sedangkan pada waktu malam hari atau pada hari libur, optimalkan tenaga dan pikiran Anda untuk menciptakan ide kreatif agar dapat mengembangkan bisnis sampingan yang Anda rintis. jika waktu Anda bisa terbagi secara seimbang, maka kuliah dan bisnis Anda pun bisa berjalan seimbang, dalam arti bisnis lancar dan kuliah tidak terganggu.
4.      Aktif Berpromosi di Lingkungan Sekitar
Untuk mendukung perkembangan bisnis yang telah dijalankan, sebaiknya Anda mulai berpromosi di lingkungan sekitar Anda. Contohnya saja dengan menginformasikan produk atau jasa Anda kepada teman-teman kuliah, teman kost, keluarga, saudara, dosen-dosen Anda, atau mempromosikan bisnis tersebut melalui situs pertemanan online seperti facebook, twitter, blog, google plus, dan lain sebagainya.
5.      Action dari Sekarang-Jangan Menunggu
Setelah yakin dengan persiapan dan kemampuan yang Anda miliki, kini tidak ada alasan untuk menunda-nunda rencana bisnis yang telah dibuat dan segera merealisasikannya untuk mendapatkan penghasilan di dalam usaha yang akan Anda jalankan. Sahabat MK yang Ceria, “Sukses akan datang kepada orang yang tak menunggu”.

Semoga informasi motivasi bisnis yang telah saya sampaikan pada artikel kali ini bisa memberikan tambahan semangat bagi para pembaca, dan menginspirasi seluruh mahasiswa di Indonesia untuk mau belajar dan memulai berkarya menciptakan peluang kerja dan peluang usaha sebanyak-banyaknya. Amin. TERBAIK! SEMANGAAT BBM!!!.

Rabu, 20 Maret 2013

10 Cara Mengembangkan Jiwa Bisnis pada Anak

Menjadi pengusaha bukan hanya sekedar menjadi sebuah karir, tapi disisi lain untuk mengikuti sunnah Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam yang merupakan seorang pengusaha yang sukses. Sebagai seorang pengusaha atau calon pengusaha mungkin anda bercita-cita untuk menjadikan keturunan anda seorang pengusaha yang sukses. Tapi bagaimana ya caranya mengajarkan mereka, padahal mereka masih suka bermain?. Cara yang paling ampuh adalah dengan bermain sambil belajar. Berikut adalah tips untuk menumbuhkan jiwa pengusaha pada anak:
1. Ajarkan anak untuk punya target
Ajarkan anak anda untuk mempunyai target-target tertentu dan ajarkan mereka bagaimana cara mencapainya. Permainan yang bisa dilakukan bersama anak anda adalah dengan cara mengajak anak untuk menuliskan 10 keinginan mereka. Kemudian dari 10 keinginan itu, ajaklah anak untuk berpikir, keinginan mana yang paling bisa membawa manfaat terbesar bagi hidup mereka. Lalu jadikan keinginan itu menjadi suatu fokus yang harus dicapai. Langkah berikutnya adalah berikan langkah-langkah terperinci kepada mereka, supaya mereka mengetahui cara untuk mencapai target tersebut. Tidak lupa untuk selalu memberikan pujian dan motivasi jika mereka berhasil melakukan satu tahap.
2. Anak harus belajar untuk melihat peluang
Banyak orang tidak mendayagunakan potensi yang ada pada diri mereka, karena mereka kurang bisa melihat peluang disekitarnya. Karena dari itu, sangatlah penting untuk mengajarkan anak untuk melihat potensi dan peluang yang ada pada diri mereka dan disekitar mereka. Bagaimana caranya? Tanyakan pada mereka tentang hal-hal kecil yang terkadang mengganggu diri mereka. Sebagai contoh, sebagian anak merasa kesal jika mereka tidak mampu untuk mengambil barang dari tempat yang tinggi. Kemudian ajaklah mereka untuk berdiskusi bagaimana cara memecahkan masalah tersebut. Hal ini akan mengajarkan pada mereka untuk membuat solusi. Hal ini juga akan memacu mereka untuk mengungkapkan ide mereka.
3. Ajarkan anak untuk belajar berjualan
Ilmu untuk berjualan bukan hanya harus dimiliki oleh seorang pengusaha, tapi di segala bidang karir. Karena itu ajarkan anak anda untuk berjualan, karena dengan berjualan, sang anak tidak malu untuk berkomunikasi dengan orang lain, sehingga bisa meningkatkan kepercayaan dirinya. Bagaimana cara mengajarkannya? Ajaklah anak untuk berjualan mainan-mainan yang telah tidak terpakai dirumah, atau buku-buku bekas. Biarkan mereka untuk menentukan harga jual dari barang tersebut dan bantu mereka saat transaksi penjualan berhasil seperti menghitung uang kembalian, membungkus produk yang berhasil dijual dan berterimakasi kepada pembeli.
4. Ajarkan anak tentang mengelola keuangan
Pengelolaan keuangan sangatlah jarang diajarkan disekolah2, karena itu sebagai orang tua kita bisa membatu mereka dengan cara ajarkan mereka berjualan atau membantu anda berjualan. Kemudian ajarkan bahwa uang yang didapat bisa menghasilkan yang lebih banyak dengan cara memutar uang tersebut untuk berdagang berikutnya. Tidak lupa untuk mengajarkan mereka untuk bersedekah dari setiap penghasilan yang mereka dapatkan.
5. Ajarkan tentang marketing
Cara marketing atau memasarkan produk sangatlah penting. Tanpa metode pemasaran yang baik, maka suatu usaha bisa mengalami kegagalan. Lalu bagaimana caranya? Ajak anak anda untuk melihat papan, poster atau iklan tentang suatu produk yang sama tapi dari beberapa iklan perusahaan yang berbeda-beda. Lalu tanyakan pada mereka, mana iklan yang lebih bagus dan kenapa yang satu bagus dan yang lain kurang bagus. Anda akan sangat terkejut dengan jawaban-jawaban mereka yang kadang tidak terduga dan bahkan sangat menggelitik.
6. Ajarkan anak tentang kegagalan
Di sekolah kita selalu diajarkan bahwa kegagalan itu adalah suatu bencana yang besar, tapi di dunia bisnis, kegagalan bisa menjadi guru dan motivasi untuk perubahan yang sangat bagus. Jika anak anda gagal, maka motivasilah mereka untuk belajar dari kesalahan dan untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan tersebut.
7. Komunikasi yang efektif
Anak jaman sekarang terkadang sangat takut untuk berkomunikasi secara tatap muka, karena mereka sangat terbiasa dengan sms dan jejaring sosial. Salah satu penunjang bisnis yang penting adalah cara kita berkomunikasi dan bernegosiasi. Cara mengajarkannya adalah dengan bermain pembeli dan penjual. Pertama contohkan anda sebagai penjual dan anak anda sebagai pembeli. Contohkan kepada mereka bagaimana cara untuk menghadapi pembeli dengan baik. Kemudian gantilah peran tersebut, sekarang anda menjadi pembeli dan anak menjadi penjual. Dengan ini anak anda terlatih untuk berkomunikasi dan berani menanggapi kemauan orang lain.
8. Kemandirian menciptakan kepercayaan diri
Pastinya kita ingin anak kita menjadi anak yang mandiri dan sukses. Lalu bagaimana caranya? Setiap kali anak anda meminta mainan baru, ajaklah anak anda berpikir bagaimana cara menghasilkan uang agar bisa membeli barang tersebut. Hal ini akan meningkatkan daya kritis dan daya kreatifitas mereka.
9. Ajarkan untuk menolong sesama
Buat apa berhasil dalam suatu bisnis jika tidak bermanfaat bagi orang lain? Sangatlah penting untuk mengajarkan anak anda untuk bersedekah, sehingga anak tidak menjadi serakah dan egois. Ajak mereka untuk memasukkan uang ke celengan – celengan masjid setiap kali mereka mendapatkan uang dari berjualan ataupun uang jajan dari anda.
10. Ajarkan kepemimpinan
Di sekolah anak diajarkan untuk selalu mengikuti peraturan yang ada. Mereka di program untuk belajar dan menghapal dan bukan untuk menjadi orang yang berpikir secara mandiri. Ilmu sebagai pengusaha mengajarkan anak untuk berpikir di luar kotak dan menciptakan solusi yang unik dan lebih baik. Bagaimana cara mengajarkannya? Beri kesempatan kepada anak anda untuk memimpin temannya pada saat bermain. Ajarkan mereka untuk berbicara di depan keluarga saat makan malam atau acara keluarga bersama. 
Referensi: inc.com

Tips Sukses Bisnis Richard Branson

Richard Branson adalah orang nomor empat terkaya di inggris. Ia memiliki virgin group yang terdiri dari 400 perusahaan besar dan kecil. Tapi tidak disangka inspirasi kesuksesannya adalah ibunya sendiri. Terdapat beberapa kebiasaan yang di tanamkan ibunya sehingga bisa menghantarkannya pada kesuksesan:
1. Tidak ada penyesalan
Richard Branson mengatakan bahwa ia sangat terganggu dengan orang-orang yang sibuk menyesali kegagalan masa lalu. “Dari pada menyesali, kenapa tidak lebih baik energi tersebut disalurkan ke projek baru” ujarnya. Ibunya selalu mengajarkan kepadanya untuk tidak menyesali segala sesuatu dan untuk tidak mengingat-ingat kegagalan.
Kehidupan ekonomi keluarganya semasa ia kecil tergolong pas-pasan. Ibunya terkadang membuat kerajinan tangan untuk dijual agar bisa mendapat uang tambahan. Hasil kerajinan tangan ibunya seperti kotak tissue, kotak sampah untuk kertas dan lain-lain. Ia berkata, jika ibunya tidak berhasil menjual tersebut, maka ibunya akan berusaha untuk menjual yang lain. Bisnis pertama yang Richard pernah jalani adalah menanam pohon natal untuk nantinya dijual saat perayaan natal, tapi sayangnya usaha tersebut gagal karena bibitnya dimakan oleh kelinci peliharaannya. Ibunya menasehatinya untuk segera bangun dari kegagalan dan cepat pindah ke proyek berikutnya.
2. Belajar untuk bertahan secepatnya
Richard menceritakan bahwa suatu hari ibunya pernah menurunkannya dari mobil sejauh 3 mile dari rumahnya sepulang mereka berbelanja, karena ia nakal sepanjang di perjalanannya.  Pada saat itu ia berumur 5 tahun dan tersesat  untuk menemukan jalan pulang. Untungnya tetangganya yang seorang petani menunjukkan jalan pulang ke rumahnya. Richard mengatakan bahwa pengalaman ini adalah cara ibunya untuk mendidik Richard untuk tidak malu untuk bertanya dan meminta petunjuk dari orang lain. Pelajaran ini adalah kunci kesuksesan dari bisnisnya. Karena pada saat awal mula pendirian perusahaan, maka target utama adalah untuk mempertahankan bisnis dan untuk bertahan di tahun awal, kemungkinan akan memerlukan harta yang telah kita punya. Tidak peduli seberapa susah dan letih kita untuk bertahan, kita harus menemukan jalan untuk bertahan.
3. Dahulukan kepentingan orang lain
Ia mengatakan dirumahnya ditanamkan kerjasama seperti berkebun, membantu menyiapkan makanan dan membersihkan rumah. Ia mempunyai dua saudara perempuan, lindi dan Vanessa dan ibunya selalu membuat mereka bertiga bekerja di rumah. Hal ini menanamkan jiwa etika kerjasama yang sangat tinggi pada dirinya. Jika salah satu anggota keluarga mencoba untuk tidak menjalankan tugas, ibunya akan menjelaskan bahwa betapa egoisnya orang yang tidak menjalankan tugas, karena keegoisannya bisa mempengaruhi kinerja orang lain. Keluarga adalah satu tim dan kita harus percaya bahwa kita bisa mengandalkan anggota tim kita. Inilah yang menjadi moto bisnisnya, bahwa setiap orang adalah penting, karena ia adalah bagian dari perusahaan.
4. Tetap berpijak di tanah
Pada saat Richard mulai dikenal orang, ia mengatakan akan sangat mudah untuk jauh dari kesuksesan anda. Tapi ibunya selalu menasehati ia untuk selalu berpijak pada tanah dan tidak mudah untuk berbangga-bangga dan melambung karena pujian orang.
5. Setiap hari adalah kesempatan berharga untuk mencapai sesuatu yang baru
Ibunya selalu melihat setiap hari sebagai satu kesempatan segar untuk mencapai sesuatu yang baru dan menyenangkan. Sampai sekarang ibunya selalu aktif dan bekerja keras dalam setiap projek yang ia lakonkan. Hal ini menginspirasi Richard untuk selalu melihat kedepan dan fokus untuk terus improvisasi dan membawa perubahan yang bermanfaat. 
sumber: entrepreneur.com

6 Penghambat Kreatifitas dalam Bisnis

Apakah anda pernah melihat orang-orang yang mempunyai ide-ide kreatif dan mengubah ide tersebut menjadi suatu kesuksesan? Apakah anda pernah berpikir juga kenapa mereka bisa mendapatkan ide-ide kreatif dan anda belum bisa? Jawabannya mungkin karena ada mempunyai “mental block” atau bisa diartikan penghambat pikiran. Berikut adalah beberapa penghambat pikiran yang bisa mempengaruhi kreatifitas:
1. Tidak jelas arah tujuan
Penghambat kreatifitas yang pertama adalah tidak jelasnya arah tujuan. Kita tidak mempunyai target dan tujuan yang jelas dan hanya mengikuti arus yang ada. Pada saat kita mempunyai tujuan yang jelasa tentang apa yang kita inginkan, dengan sedikit kerja keras untuk menambah ilmu pengetahuan, akan muncul ide-ide kreatif pada pikiran anda.
2. Takut kegagalan
Pikiran anda tentang kegagalan akan langsung mematikan ide kreatif anda. Tidak hanya pikiran tentang kegagalan, pikiran takut membuat kesalahan dan takut kehilangan waktu dan uang juga menjadi penghalang kreatifitas. Kegagalan memang akan merugikan, karena itu kita harus mempersiapkan sebaik mungking. Tapi kegagalan sesungguhnya adalah tidak mencoba.
3. Takut akan kritik
Penghalang lainnya adalah takut akan dikritik oleh orang lain dan juga takut akan penolakan dari orang lain. Takut akan di cap sebagai orang yang bodoh atau terlihat bodoh. kita sering berpikir orang lain akan berpikiran buruk tentang kita, tapi pada kenyataan belum tentu orang lain akan berbicara tentang kita, bahkan mungkin mereka tidak peduli dengan apa yang kita buat.
4. Homeostatis
Homeostatis adalah keinginan alam bawah sadar untuk tetap berada pada keadaan konstan (Sama) dengan masa lalu atau kehidupan anda sekarang. Hal ini karena ketakutan untuk mencoba sesuatu yang baru. Homeostatis sangat menjadi penghalang untuk orang yang ingin mencapai kesuksesan dalam bisnis.
5. Berpikir pasif
Penghambat kesuksesan yang lain adalah berpikir secara pasif untuk mencari ide baru dan informasi baru, hal ini dikarenakan anda sudah nyaman dengan keadaan yang ada. Berpikir pasif sama seperti kehilangan energy pada otak atau sama saja seperti otot yang sudah lama tidak digerakkan. Untuk menanggulanginya adalah berpikir secara proaktif. Proaktiflah dalam mencari informasi-informasi baru sehingga otak anda tidak menjadi kaku.
6. Berpikir rasional dan menjustifikasi
Manusia adalah mahluk yang rasional, tapi apa sebenarnya maksud dari rasional? Berpikir rasional adalah kemampuan untuk menjelaskan kepada diri kita sendiri, sehingga kita menjadi mengerti lebih baik dan lebih merasa nyaman. Dalam memutuskan segala sesuatu, anda harus memiliki alasan terhadap apa yang anda putuskan, sehingga anda yakin terhadap keputusan tersebut.
Sumber: http://www.briantracy.com