Rabu, 20 Maret 2013

10 Cara Mengembangkan Jiwa Bisnis pada Anak

Menjadi pengusaha bukan hanya sekedar menjadi sebuah karir, tapi disisi lain untuk mengikuti sunnah Rasulullah shallalllahu 'alaihi wa sallam yang merupakan seorang pengusaha yang sukses. Sebagai seorang pengusaha atau calon pengusaha mungkin anda bercita-cita untuk menjadikan keturunan anda seorang pengusaha yang sukses. Tapi bagaimana ya caranya mengajarkan mereka, padahal mereka masih suka bermain?. Cara yang paling ampuh adalah dengan bermain sambil belajar. Berikut adalah tips untuk menumbuhkan jiwa pengusaha pada anak:
1. Ajarkan anak untuk punya target
Ajarkan anak anda untuk mempunyai target-target tertentu dan ajarkan mereka bagaimana cara mencapainya. Permainan yang bisa dilakukan bersama anak anda adalah dengan cara mengajak anak untuk menuliskan 10 keinginan mereka. Kemudian dari 10 keinginan itu, ajaklah anak untuk berpikir, keinginan mana yang paling bisa membawa manfaat terbesar bagi hidup mereka. Lalu jadikan keinginan itu menjadi suatu fokus yang harus dicapai. Langkah berikutnya adalah berikan langkah-langkah terperinci kepada mereka, supaya mereka mengetahui cara untuk mencapai target tersebut. Tidak lupa untuk selalu memberikan pujian dan motivasi jika mereka berhasil melakukan satu tahap.
2. Anak harus belajar untuk melihat peluang
Banyak orang tidak mendayagunakan potensi yang ada pada diri mereka, karena mereka kurang bisa melihat peluang disekitarnya. Karena dari itu, sangatlah penting untuk mengajarkan anak untuk melihat potensi dan peluang yang ada pada diri mereka dan disekitar mereka. Bagaimana caranya? Tanyakan pada mereka tentang hal-hal kecil yang terkadang mengganggu diri mereka. Sebagai contoh, sebagian anak merasa kesal jika mereka tidak mampu untuk mengambil barang dari tempat yang tinggi. Kemudian ajaklah mereka untuk berdiskusi bagaimana cara memecahkan masalah tersebut. Hal ini akan mengajarkan pada mereka untuk membuat solusi. Hal ini juga akan memacu mereka untuk mengungkapkan ide mereka.
3. Ajarkan anak untuk belajar berjualan
Ilmu untuk berjualan bukan hanya harus dimiliki oleh seorang pengusaha, tapi di segala bidang karir. Karena itu ajarkan anak anda untuk berjualan, karena dengan berjualan, sang anak tidak malu untuk berkomunikasi dengan orang lain, sehingga bisa meningkatkan kepercayaan dirinya. Bagaimana cara mengajarkannya? Ajaklah anak untuk berjualan mainan-mainan yang telah tidak terpakai dirumah, atau buku-buku bekas. Biarkan mereka untuk menentukan harga jual dari barang tersebut dan bantu mereka saat transaksi penjualan berhasil seperti menghitung uang kembalian, membungkus produk yang berhasil dijual dan berterimakasi kepada pembeli.
4. Ajarkan anak tentang mengelola keuangan
Pengelolaan keuangan sangatlah jarang diajarkan disekolah2, karena itu sebagai orang tua kita bisa membatu mereka dengan cara ajarkan mereka berjualan atau membantu anda berjualan. Kemudian ajarkan bahwa uang yang didapat bisa menghasilkan yang lebih banyak dengan cara memutar uang tersebut untuk berdagang berikutnya. Tidak lupa untuk mengajarkan mereka untuk bersedekah dari setiap penghasilan yang mereka dapatkan.
5. Ajarkan tentang marketing
Cara marketing atau memasarkan produk sangatlah penting. Tanpa metode pemasaran yang baik, maka suatu usaha bisa mengalami kegagalan. Lalu bagaimana caranya? Ajak anak anda untuk melihat papan, poster atau iklan tentang suatu produk yang sama tapi dari beberapa iklan perusahaan yang berbeda-beda. Lalu tanyakan pada mereka, mana iklan yang lebih bagus dan kenapa yang satu bagus dan yang lain kurang bagus. Anda akan sangat terkejut dengan jawaban-jawaban mereka yang kadang tidak terduga dan bahkan sangat menggelitik.
6. Ajarkan anak tentang kegagalan
Di sekolah kita selalu diajarkan bahwa kegagalan itu adalah suatu bencana yang besar, tapi di dunia bisnis, kegagalan bisa menjadi guru dan motivasi untuk perubahan yang sangat bagus. Jika anak anda gagal, maka motivasilah mereka untuk belajar dari kesalahan dan untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan tersebut.
7. Komunikasi yang efektif
Anak jaman sekarang terkadang sangat takut untuk berkomunikasi secara tatap muka, karena mereka sangat terbiasa dengan sms dan jejaring sosial. Salah satu penunjang bisnis yang penting adalah cara kita berkomunikasi dan bernegosiasi. Cara mengajarkannya adalah dengan bermain pembeli dan penjual. Pertama contohkan anda sebagai penjual dan anak anda sebagai pembeli. Contohkan kepada mereka bagaimana cara untuk menghadapi pembeli dengan baik. Kemudian gantilah peran tersebut, sekarang anda menjadi pembeli dan anak menjadi penjual. Dengan ini anak anda terlatih untuk berkomunikasi dan berani menanggapi kemauan orang lain.
8. Kemandirian menciptakan kepercayaan diri
Pastinya kita ingin anak kita menjadi anak yang mandiri dan sukses. Lalu bagaimana caranya? Setiap kali anak anda meminta mainan baru, ajaklah anak anda berpikir bagaimana cara menghasilkan uang agar bisa membeli barang tersebut. Hal ini akan meningkatkan daya kritis dan daya kreatifitas mereka.
9. Ajarkan untuk menolong sesama
Buat apa berhasil dalam suatu bisnis jika tidak bermanfaat bagi orang lain? Sangatlah penting untuk mengajarkan anak anda untuk bersedekah, sehingga anak tidak menjadi serakah dan egois. Ajak mereka untuk memasukkan uang ke celengan – celengan masjid setiap kali mereka mendapatkan uang dari berjualan ataupun uang jajan dari anda.
10. Ajarkan kepemimpinan
Di sekolah anak diajarkan untuk selalu mengikuti peraturan yang ada. Mereka di program untuk belajar dan menghapal dan bukan untuk menjadi orang yang berpikir secara mandiri. Ilmu sebagai pengusaha mengajarkan anak untuk berpikir di luar kotak dan menciptakan solusi yang unik dan lebih baik. Bagaimana cara mengajarkannya? Beri kesempatan kepada anak anda untuk memimpin temannya pada saat bermain. Ajarkan mereka untuk berbicara di depan keluarga saat makan malam atau acara keluarga bersama. 
Referensi: inc.com

Tips Sukses Bisnis Richard Branson

Richard Branson adalah orang nomor empat terkaya di inggris. Ia memiliki virgin group yang terdiri dari 400 perusahaan besar dan kecil. Tapi tidak disangka inspirasi kesuksesannya adalah ibunya sendiri. Terdapat beberapa kebiasaan yang di tanamkan ibunya sehingga bisa menghantarkannya pada kesuksesan:
1. Tidak ada penyesalan
Richard Branson mengatakan bahwa ia sangat terganggu dengan orang-orang yang sibuk menyesali kegagalan masa lalu. “Dari pada menyesali, kenapa tidak lebih baik energi tersebut disalurkan ke projek baru” ujarnya. Ibunya selalu mengajarkan kepadanya untuk tidak menyesali segala sesuatu dan untuk tidak mengingat-ingat kegagalan.
Kehidupan ekonomi keluarganya semasa ia kecil tergolong pas-pasan. Ibunya terkadang membuat kerajinan tangan untuk dijual agar bisa mendapat uang tambahan. Hasil kerajinan tangan ibunya seperti kotak tissue, kotak sampah untuk kertas dan lain-lain. Ia berkata, jika ibunya tidak berhasil menjual tersebut, maka ibunya akan berusaha untuk menjual yang lain. Bisnis pertama yang Richard pernah jalani adalah menanam pohon natal untuk nantinya dijual saat perayaan natal, tapi sayangnya usaha tersebut gagal karena bibitnya dimakan oleh kelinci peliharaannya. Ibunya menasehatinya untuk segera bangun dari kegagalan dan cepat pindah ke proyek berikutnya.
2. Belajar untuk bertahan secepatnya
Richard menceritakan bahwa suatu hari ibunya pernah menurunkannya dari mobil sejauh 3 mile dari rumahnya sepulang mereka berbelanja, karena ia nakal sepanjang di perjalanannya.  Pada saat itu ia berumur 5 tahun dan tersesat  untuk menemukan jalan pulang. Untungnya tetangganya yang seorang petani menunjukkan jalan pulang ke rumahnya. Richard mengatakan bahwa pengalaman ini adalah cara ibunya untuk mendidik Richard untuk tidak malu untuk bertanya dan meminta petunjuk dari orang lain. Pelajaran ini adalah kunci kesuksesan dari bisnisnya. Karena pada saat awal mula pendirian perusahaan, maka target utama adalah untuk mempertahankan bisnis dan untuk bertahan di tahun awal, kemungkinan akan memerlukan harta yang telah kita punya. Tidak peduli seberapa susah dan letih kita untuk bertahan, kita harus menemukan jalan untuk bertahan.
3. Dahulukan kepentingan orang lain
Ia mengatakan dirumahnya ditanamkan kerjasama seperti berkebun, membantu menyiapkan makanan dan membersihkan rumah. Ia mempunyai dua saudara perempuan, lindi dan Vanessa dan ibunya selalu membuat mereka bertiga bekerja di rumah. Hal ini menanamkan jiwa etika kerjasama yang sangat tinggi pada dirinya. Jika salah satu anggota keluarga mencoba untuk tidak menjalankan tugas, ibunya akan menjelaskan bahwa betapa egoisnya orang yang tidak menjalankan tugas, karena keegoisannya bisa mempengaruhi kinerja orang lain. Keluarga adalah satu tim dan kita harus percaya bahwa kita bisa mengandalkan anggota tim kita. Inilah yang menjadi moto bisnisnya, bahwa setiap orang adalah penting, karena ia adalah bagian dari perusahaan.
4. Tetap berpijak di tanah
Pada saat Richard mulai dikenal orang, ia mengatakan akan sangat mudah untuk jauh dari kesuksesan anda. Tapi ibunya selalu menasehati ia untuk selalu berpijak pada tanah dan tidak mudah untuk berbangga-bangga dan melambung karena pujian orang.
5. Setiap hari adalah kesempatan berharga untuk mencapai sesuatu yang baru
Ibunya selalu melihat setiap hari sebagai satu kesempatan segar untuk mencapai sesuatu yang baru dan menyenangkan. Sampai sekarang ibunya selalu aktif dan bekerja keras dalam setiap projek yang ia lakonkan. Hal ini menginspirasi Richard untuk selalu melihat kedepan dan fokus untuk terus improvisasi dan membawa perubahan yang bermanfaat. 
sumber: entrepreneur.com

6 Penghambat Kreatifitas dalam Bisnis

Apakah anda pernah melihat orang-orang yang mempunyai ide-ide kreatif dan mengubah ide tersebut menjadi suatu kesuksesan? Apakah anda pernah berpikir juga kenapa mereka bisa mendapatkan ide-ide kreatif dan anda belum bisa? Jawabannya mungkin karena ada mempunyai “mental block” atau bisa diartikan penghambat pikiran. Berikut adalah beberapa penghambat pikiran yang bisa mempengaruhi kreatifitas:
1. Tidak jelas arah tujuan
Penghambat kreatifitas yang pertama adalah tidak jelasnya arah tujuan. Kita tidak mempunyai target dan tujuan yang jelas dan hanya mengikuti arus yang ada. Pada saat kita mempunyai tujuan yang jelasa tentang apa yang kita inginkan, dengan sedikit kerja keras untuk menambah ilmu pengetahuan, akan muncul ide-ide kreatif pada pikiran anda.
2. Takut kegagalan
Pikiran anda tentang kegagalan akan langsung mematikan ide kreatif anda. Tidak hanya pikiran tentang kegagalan, pikiran takut membuat kesalahan dan takut kehilangan waktu dan uang juga menjadi penghalang kreatifitas. Kegagalan memang akan merugikan, karena itu kita harus mempersiapkan sebaik mungking. Tapi kegagalan sesungguhnya adalah tidak mencoba.
3. Takut akan kritik
Penghalang lainnya adalah takut akan dikritik oleh orang lain dan juga takut akan penolakan dari orang lain. Takut akan di cap sebagai orang yang bodoh atau terlihat bodoh. kita sering berpikir orang lain akan berpikiran buruk tentang kita, tapi pada kenyataan belum tentu orang lain akan berbicara tentang kita, bahkan mungkin mereka tidak peduli dengan apa yang kita buat.
4. Homeostatis
Homeostatis adalah keinginan alam bawah sadar untuk tetap berada pada keadaan konstan (Sama) dengan masa lalu atau kehidupan anda sekarang. Hal ini karena ketakutan untuk mencoba sesuatu yang baru. Homeostatis sangat menjadi penghalang untuk orang yang ingin mencapai kesuksesan dalam bisnis.
5. Berpikir pasif
Penghambat kesuksesan yang lain adalah berpikir secara pasif untuk mencari ide baru dan informasi baru, hal ini dikarenakan anda sudah nyaman dengan keadaan yang ada. Berpikir pasif sama seperti kehilangan energy pada otak atau sama saja seperti otot yang sudah lama tidak digerakkan. Untuk menanggulanginya adalah berpikir secara proaktif. Proaktiflah dalam mencari informasi-informasi baru sehingga otak anda tidak menjadi kaku.
6. Berpikir rasional dan menjustifikasi
Manusia adalah mahluk yang rasional, tapi apa sebenarnya maksud dari rasional? Berpikir rasional adalah kemampuan untuk menjelaskan kepada diri kita sendiri, sehingga kita menjadi mengerti lebih baik dan lebih merasa nyaman. Dalam memutuskan segala sesuatu, anda harus memiliki alasan terhadap apa yang anda putuskan, sehingga anda yakin terhadap keputusan tersebut.
Sumber: http://www.briantracy.com