Tanaman Rosela
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada tahun 1576 seorang ahli botani asal Belanda bernama M. de L’Obel
menemukan tanaman ini ditanam di halaman sebuah rumah di Pulau Jawa. Ada yang berpendapat, Rosella berasal dari
India. Diduga tanaman ini dibawa oleh pedagang India saat datang ke Indonesia
sekitar abad ke-14. Mungkin karena
belum diketahui khasiatnya, dulu Rosella belum dikenal seperti sekarang. Benih
tanaman bunga Rosella dibawa oleh para budak dari afrika dan kemudian tumbuh di
berbagai belahan dunia, di antaranya Sudan, Mexico, Jamaica,Brazil, Panama,
hingga beberapa negara bagian Amerika dan Australia. Menengok sekilas cerita beberapa abad yang lalu, keberadaan bunga
Rosella saat ini bagaikan perantau yang pulang kembali ke kampung halaman. Nama
Lain: Hibiscus Sabdariffa L., H. Sabdariffa varaltissima, Rozelle, Red Sorrel,
Sour-sour, Lemon bush, Florida cranberry, Oseille rouge (Perancis), Quimbombo
Chino (Sepanyol), Karkad (Afrika Utara), Bisap (Senegal).
Namanya rosella tenar hampir di seluruh
penjuru dunia. Belakangan, tanaman ini juga mulai populer di Indonesia.
sejatinya tanaman rosella sudah lama ada diIndonesia. Hanya saja, ia disebut
dengan nama yang berbeda di setiap daerah. memang banyak orang yang beranggapan
berbeda tentang asal mula rosella tersebut. Ada yang bilang bahwa rosella
berasal dari afrika, namun ada juga yang bilang rosella berasal dari india.
Namun yang jelas bahwa sesungguhnya rosella telah banyak ditemukan di indonesia
sejak beberapa abad yang lalu. Hanya saja masyarakat indonesia belum begitu
mengenal manfaat atau khasiat dari rosella tersebut. Barulah pada akhir-akhir
ini diketahui bahwa teh merah rosella memiliki manfaat yang banyak sekali,
namun tidak mengakibatkan efek samping seperti pada teh yang lainnya.
Bunga Rosella kering yang dimanfaatkan dengan cara diseduh seperti teh
sangat populer. Bunga Rosella segar juga dimanfaatkan menjadi berbagai bentuk
makanan seperti puding, campuran salad, hingga selai dan sirup. Selain rasanya yang enak, rosella yang
satu ini memang memiliki efek farmakologis yang cukup lengkap seperti:
B. RUMUSAN MASALAH
a.
Botani Tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa L).
b.
Manfaat Tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa L).
c.
Budidaya Tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa L).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Botani Rosella
Sistem perakaran tanaman Rosella adalah akar tunggang, dengan bentuk akar
adalah akar tunggang. Akar memiliki bagian-bagian yaitu: Pangkal akar (collum),
ujung akar (apex radicis), batang akar (corpus radicis), cabang akar (radix lateralis)
serabut akar (fibrilla radicis), bulu akar (pillus radicallis) dan tudung akar
(calyptra). Akar-akar ini berfungsi untuk menyerap air dan unsur hara didalam
tanah serta menguatkan berdirinya batang tanaman.
Tanaman rosella berupa semak yang berdiri tegak dengan tinggi 0,5 meter
sampai 5 meter. Ketika masih muda batang dan daunnya berwarna hijau. Batang
berbentuk silindris dan berkayu, serta memiliki banyak percabangan. Pada batang
melekat daun-daun yang tersusun berseling, warna hijau berbentuk bulat telur
dengan pertulangan menjari dan tepi beringgit.
Daun rosella berwarna hijau berbentuk hijau (bulat telur) dengan ujung
daun yang meruncing atau bercangap. Daun memiliki tulang-tulang menjari warna
merah dan tepi beringgit dengan banyak kelenjar pada permukaan bawahnya daun
letaknya berselin-seling (spiral) mengelilingi batang tanaman yang terdiri dari
tangkai daun, helai daun dan tidak mempunyai upih (vagina). ukuran daun panjang
dapat mencapai 6-15 cm dan lebar 5-8 cm.
Bunga rosella bertipe tunggal, artinya, hanya terdapat satu kuntum bunga
pada setiap tangkai bunga. Ukuran bunga cukup besar, diameter ketika sedang
mekar lebih dari 12,5 cm dan memiliki dasar bunga pendek. Bunga ini mempunyai
8-11 helai kelopak yang berbulu, dengan panjang 1 cm, pangkal saling berlekatan
dan berwarna merah. Bagian inilah yang sering dimanfaatkan sebagai bahan
makanan dan minuman. Mahkota rosela bewarna merah sampai kuning dengan warna
lebih gelap di bagian tengahnya, berbentuk corong, terdiri dari lima helaian,
dan panjang 3-5 cm. tangkai sari yang merupakan tempat melekatnya kumpulan
benang sari berukuran pendek dan tebal dengan panjang Sekitar 5 cm Dan lebar 5
mm. Bunga Rosella bersifat hermaprodit (mempunyai bunga jantan dan bunga
betina), sehingga mampu menyerbuk sendiri.
Buah berbentuk kerucut, berambut, terbagi menjadi 5 ruang, berwarna
merah. Bentuk biji menyerupai ginjal, berbulu, dengan panjang 5 mm dan lebar 4
mm. Saat masih muda, biji berwarna putih dan setelah tua berubah menjadi
abu-abu.
B. Manfaat Rosella
Rosella (Hibiscus
sabdariffa L) termasuk dalam keluarga Malvaceae,
dengan ciri-ciri tanaman tumbuh tegak, bercabang banyak, bersemak-semak, dan
mempunyai siklus hidup tahunan. Batang berwarna kemerah-merahan, dan dapat
mencapai ketinggian sampai 3,5 meter. Warna daun bervariasi, dari hijau gelap
sampai ke merah dengan pinggiran bergerigi. Bunga berwarna merah dengan ujung
berwarna agak gelap, dilengkapi dengan benang sari dan putik. Biji terdapat
dalam cangkang, yang dilindungi oleh semacam kelopak lembut berwarna merah,
yang jika dikeringkan, digunakan sebagai bahan untuk membuat Teh Rosella.
Rosella digunakan di banyak daerah sebagai obat tradisional. Mempunyai
efek yang ringan sebagai obat pencuci perut dan memperlancar pembuangan air
seni. Hal tersebut disebabkan oleh zat yang terkandung dalam kelopak Rosella,
yaitu ascorbic acid dan glycolic acid. Karena juga mengandung citric acid atau
asam sitrat, Rosella juga digunakan sebagai penyegar, memberikan efek dingin ke
tubuh di cuaca yang panas, karena meningkatkan peredaran darah di permukaan
kulit dan memperlebar pori-pori.
Sebagaian besar dari tumbuhan Rosella, termasuk biji, daun, kelopak dan
akar sering kali digunakan sebagai bahan makanan. Diantara bagian2 tersebut,
kelopak Rosella adalah yang paling populer. Digunakan sebagai bahan dasar
pembuatan selai, sirup, es cream, perasa, dan juga dalam bentuk kering untuk
diseduh dan disajikan seperti kita menyajikan teh.
Daun dan kelopak Rosella juga dapat digunakan sebagai minuman kesehatan
untuk memperbaiki fungsi pencernaan dan ginjal. Daun Rosella yang di hangatkan
dan diremas-remas, baik untuk menyembuhkan pecah-pecah di tumit dan untuk
mempercepat matangnya bisul. Kelopak Rosella juga mengandung anti-oksidan,
seperti flavonoids, gossypetine, hibiscetine dan sabdaretine.
Kadar antioksidan yang terkandung dalam kelopak kering Rosella jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan tanaman kumis kucing dan bunga knop. Zat aktif yang
paling berperan dalam kelopak bunga Rosella meliputi gossypetin, antosianin,
dan glucoside hibiscin. Antosianin merupakan pigmen alami yang memberi warna
merah pada seduhan kelopak bunga Rosella, dan bersifat antioksidan.
Kadar antioksidan yang tinggi pada kelopak Rosella dapat menghambat
radikal bebas. Beberapa penyakit kronis yang ditemui saat ini banyak yang
disebabkan oleh radikal bebas yang berlebihan. Di antaranya kerusakan ginjal,
diabetes, jantung koroner, hingga kanker.
Perbandingan kadar antosianin yang bersifat antioksidan dapat dilihat
pada dua jenis Rosella yang ditanam di kebun milik Darwin di Cisarua. Meskipun
berasal dari satu spesies, Rosella Sudan berwarna merah pekat kehitaman,
sedangkan Rosella Taiwan berwarna merah darah. Rosella Sudan rasanya lebih asam
dan lebih pekat sehingga kelopak keringnya dapat digunakan hingga 2-3 kali
seduh. Berbeda dengan Rosella Taiwan yang hanya dapat digunakan sekali seduh.
Semakin pekat warna merah pada kelopak Rosella, rasanya akan semakin
asam. Dan kandungan antosianinnya semakin banyak. Dengan demikian, kandungan
antioksidannya juga semakin banyak,” kata Didah.
Sayangnya, kadar antioksidan dalam kelopak Rosella menjadi berkurang jika
dikeringkan dengan proses pemanasan (dipanggang dalam oven). Kadar senyawa
berkhasiat yang terkandung dalam kelopak Rosella berada pada tingkat tertinggi
jika dikonsumsi dalam bentuk segar.
Antikanker dan Antihipertensi Di antara banyak khasiatnya, Rosella
diunggulkan sebagai herba antikanker dan hipertensi. Ini sesuai dengan uji pra
klinis yang dilakukan oleh Yun Ching Chang, seorang peneliti dari Institute of
Biochemistry and Biotechnology, Chung Shan Medical University di Taiwan. Yun
Ching Chang menemukan bahwa pigmen alami dari kelopak kering Rosella terbukti
efektif dalam menghambat dan sekaligus mematikan sel kanker HL-60 (kanker darah
atau leukemia). Pigmen ini jugs berperan dalam proses apoptosis (bunuh diri)
sel kanker.
C.
KHASIAT
Khasiat rosela antara lain
untuk menurunkan asam urat, Hipertensi, Diabetes mellitus, memperbaiki
metabolisme tubuh, melangsingkan Tubuh, menghambat sel kanker, mencegah
sariawan dan panas dalam, menambah vitalitas, meredakan batuk, mencegah flu,
antioksidan, antihipertensi, antikanker, antidepresi, antibiotik, aprodisiak,
diuretik (peluruh kencing), sedatif, tonik, dan menurunkan absorpsi alkohol.
Pemanfaatan kelopak bunga
Rosela sudah dikenal dan diteliti baik oleh pakar kesehatan modern maupun pakar
kesehatan tradisional di berbagai negara di dunia. Kelopak bunga tersebut
diketahui mengandung zat-zat penting yang diperlukan oleh tubuh, seperti
vitamin C, vitamin A, protein esensial, kalsium, dan 18 jenis asam amino,
termasuk arginina dan legnin yang berperan dalam proses peremajaan sel tubuh.
Secara tradisional, ekstrak
kelopak rosela berkhasiat sebagai antibiotik, aprodisiak (meningkatkan gairah
seksual), diuretik (melancarkan buang air kecil), pelarut, sedativ (penenang),
dan tonik. Sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan Chung San Medical
University di Taiwan, Chau-Jong Wang, konsumsi rosela digunakan sebagai salah
satu cara baru untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Flora ini terbukti
secara klinis mampu mengurangi jumlah plak yang menempel pada dinding pembuluh
darah. Tidak hanya itu, rosela juga memiliki potensi untuk mengurangi kadar
kolesterol jahat yang disebut LDL dan lemak dalam tubuh. Hal ini menunjukkan
bahwa rosela juga bermanfaat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi (tekanan darah tinggi), membantu program diet bagi penderita
kegemukan (obesitas), melancarkan peredaran darah, menurunkan demam umum,
melancarkan dahak bagi batuk berdahak, dan dapat dimanfaatkan untuk melancarkan
buang air besar.
Ditinjau menurut sudut pandang
medis modern (kedokteran), mengonsumsi olahan kelopak bunga rosela secara
teratur menunjukkan kesetaraan hasil dengan pengobatan modern (farmakologis)
pada beberapa penyakit berikut ini:
1.
Sebagai Terapi Hipertensi
Pemberian ekstrak kelopak
rosela yang mengandung 9,6 miligram anthocyanin setiap hari selama 4 minggu,
mampu menurunkan tekanan darah yang hampir sama dengan pemberian captopril 50
mg/hari. Rosela terstandar tersebut dibuat dari 10 gram kelopak kering dan 0,52
liter air (Herrera-Arellano, 2004). Terdapat penurunan tekanan darah sistolik
sebesar 11,2 % dan tekanan diastolik sebesar 10,7% setelah diberi terapi teh
rosela selama 12 hari pada 31 penderita hipertensi sedang (Haji Faraji, 1999).
2.
Asam Urat dan Kesehatan Ginjal
Tingginya kadar asam urat,
kalsium dan natrium dalam darah secara mekanisme normal tubuh akan dikurangi
dengan membuang kelebihan unsur tersebut melalui ginjal. Jika kondisi demikian
dibiarkan berlangsung lama akan memberatkan kerja ginjal sebagai penyaring
darah dalam tubuh. Kondisi ini dapat memicu kesakitan pada ginjal. Dengan
mengonsumsi rosela, ditemukan penurunan kreatinin, asam urat, sitrat, tartrat,
kalsium, natrium, dan fosfat dalam urin pada 36 pria yang mengonsumsi jus
rosela sebanyak 16-24 g/dl/hari (Kirdpon, 1994).
3.
Khasiat Lebih jauh
Rosela diketahui memiliki
kandungan senyawa fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan sebanyak 23,10 mg
dalam setiap gram bobot kering kelopak rosela. Sejumlah antioksidan yang
dikandung rosela tersebut memiliki aktivitas 4 kali lebih tinggi dibanding
bubuk kumis kucing. Penelitian yang dilakukan oleh Ir Didah Nur Faridah MSi,
periset Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor,
menunjukkan bahwa kandungan antioksidan yang dimiliki oleh kelopak rosela
terdiri atas senyawa gossipetin, antosianin, dan glukosida hibiscin yang mampu
memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit degeneratif (akibat proses
penuaan) seperti jantung koroner, kanker, diabetes melitus, dan katarak.
Peneliti Faculty of
Agriculture, Kagoshima University, De-Xing Hou menemukan adanya kandungan
delphinidin 3-sambubioside dan cyanidin 3-sambubioside, antosianin pada rosela
yang ampuh mengatasi kanker darah alias leukeimia. Cara kerjanya adalah dengan
menghambat terjadinya kehilangan membran mitokondrial dan pelepasan sitokrom
dari mitokondria ke sitosol. Jika molekul mengandung elektron seperti guanin
DNA terserang, kesalahan replikasi DNA mudah terjadi. Kerusakan DNA memicu
oksidasi LDL, kolesterol, dan lipid yang berujung pada penyakit ganas seperti
kanker dan jantung koroner. Namun, antioksidan yang dikandung rosela meredam
aksi radikal bebas yang menyerang molekul tubuh yang mengandung elektron.
Secara singkat, adanya mekanisme tersebut menjelaskan bagaimana antioksidan
yang terdapat dalam kelopak rosela menghambat pertumbuhan sel kanker dan
kejadian penyakit jantung koroner.
Selain hal-hal yang
dikemukakan di atas, rosela juga terbukti dapat menurunkan kadar trigliserida
dan LDL-kolesterol dalam darah. Penelitian terhadap efek kerabat bunga sepatu
itu terhadap kegemukan juga dilakukan oleh Sayago-Ayerdi SG dari Department of
Nutrition, Universidad Complutense de Madrid, Spanyol. Menurut Sayago rosela
mengandung 33,9% serat larut yang membantu meluruhkan lemak. Kendati
demikian,kadar keasaman (pH) seduhan rosela mencapai 3,14 sehingga perlu
diwaspadai reaksi lambung untuk pengidap maag, karena kemungkinan memiliki efek
merugikan.
D. Budidaya Tanaman Rosella
a.
Persemaian
Sebelum disemaikan, biji direndam seLama satu hari satu malam LaLu
dipilih yang tenggeLam dengan bentuk butiran – butiran yang baik. Biji dapat
Langsung disemaikan pada Lahan persemaian yang sudah dioLah dan diairi. SeteLah
tumbuh maka bisa Langsung dipindah ke ke poLybag ataupun menunggu cukup besar
untuk Langsung dipindah ke Lahan produksi..
b.
Persiapan Lahan
Persiapan lahan dilakukan dengan pembajakan tanah secara membujur dan
meLintang. Tanah dicampur pupuk dasar berupa pupuk kandang, Lahan diLarik
dengan jarak antar Larik 1,5 m.
c.
Penanaman
Untuk Lahan yang Langsung dari biji makan penanaman diLakukan dengan
ditugaL tiap Lubang tanam diisi 2-3 biji. Sedangkan untuk penanaman bibit yang
telah disemaikan di polybag maka setiap Lubang tanam diisi dengan 1-2 bibit.
d.
Pemupukan
Pemupukan pada Lahan sebelum tanam dengan pupuk kandang, sedangkan pada
umur 3 dan 7-8 minggu seteLah tanam dipupuk Urea sebanyak 30-40 gram tiap
tanaman.
e.
Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit yang paling banyak menyerang roseLLe adaLah hama kutu
daun dan penyakit Phytopthora. Penanganannya adaLah dengan penyemprotan obat
anti kutu ataupun berbagai jenis pestisida yang dijuaL bebas di toko-toko
pertanian.
f.
Pemeliharaan
Selama pertumbuhan tanaman perLu diwaspadi keberadaan guLma yang akan
berdampak negatif, oLeh karena itu diLakukan penyiangan dengan frekuensi sesuai
kondisi Lahan.
g.
Panen
Tanaman Rosella mulai
menghasilkan bunga pada umur 120 hari dan dapat dipanen secara terus-menerus
dalam jangka waktu 3 buLan sebeLum akhirnya diganti dengan bibit baru.
Perbatang tanaman rosella
dapat menghasilkan 1,5 kg bunga basah. Pemanenan menggunakan gunting untuk
memotong tangkai bunga, kemudian diLakukan pemisahan biji.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rosella (hibiscus sabdariffa L). termasuk dalam keluarga Malvaceae, yang
kaya akan manfaat, rosella digunakan dibanyak daerah sebagai obat tradisional
mempunyai efek yang ringan sebagai obat pencuci perut dan memperlancar
pembuangan air seni, rosella juga digunakan sebagai obbat pencuci perut dan
memperlancar pembuangan air seni, rosella rosella juga digunakan sebagai
penyegar, memberikan efek dingin ketubuh dicuaca yang panas, daun dan kelopak
rosella, dapat digunakan sebagai minuman kesehatan untuk memperbaiki fungsi
pencernaan pada ginjal.
Pembudidayan rosella juga mudah dan tidak terlalu lama untuk menunggu
masa panen karena tanaman rosella sudah menghasilkan bunga pada umur 12o hari
dan dapat dipanen secara terus menerus dalam jangka waktu 3 bulan sebelum
akhirnya digenti dengan bibit yang baru.
B. SARAN
Dengan selesainya makalah
ini semoga bisa menjadi sumber bacaan yang berguna bagi kalangan mahasiswa khususnya dan masyarakat umumnya yang bisa dijadikan acuan
untuk membudidayakan tanman
rosella yang kaya akan manfaat, sebagai obat –obatan maupun sebagai the herbal.
Dengan demikian diharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
yang bisa dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Wati. 2007. Manfaat Rosella Merah. [terhubung
berkala]. http://sehatyuk.blogspot.com/2007/04/manfaatrosela-merah.html.
(01 April 2012)
Erianto.2009.Budidaya Rosella.[terhubung berkala].
http://makalahbudidayarosela<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar